Ramah tamah yang berlangsung sebelum acara Ulang Tahun Perguruan Alma Ata Yogyakarta kemarin berlangsung seru. Pasalnya, di ruangan Prof. Dr. H. Hamam Hadi (Acting Rector Alma Ata) terjadi perbincangan menarik antara Ketua Umum PBNU, Dr. KH. Said Aqil Siroj dan Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti. Awalnya, ada yang matur kepada Pak Said, jangan sampai NU tiru2 mengharamkan rokok. Beliau kemudian menjawab secara panjang lebar bahwa NU tidak mungkin mengharamkan hal2 yang secara nash belum jelas keharamannya. Lagian NU sadar adanya permainan di balik pasal tembakau.
Eh, Pak Wakil Menteri yg ternyata santri Budi Mulya-nya Pak Amien Rais itu komentar: “Yg menjadi konsen kita bukan halal-haramnya, tapi masalah kesehatannya”, kata beliau.
“Begini ya, Pak Menteri”, kata Pak Said langsung menimpali, “kalau masalahnya kesehatan, saya punya paman, namanya Hasan. Suatu ketika beliau sakit dan berobat ke dokter. Dokter tersebut menyuruh beliau berhenti merokok. Beliau malah njawab begini: “Dulu saya juga disarankan begitu sama seorang dokter. Tp gak tahunya, dokter yg menyarankan itu malah mati duluan…”
Semua orang yg ada di ruangan itu tergelak, hehe…
sumber: http://www.facebook.com/hilmymuhammad
Eh, Pak Wakil Menteri yg ternyata santri Budi Mulya-nya Pak Amien Rais itu komentar: “Yg menjadi konsen kita bukan halal-haramnya, tapi masalah kesehatannya”, kata beliau.
“Begini ya, Pak Menteri”, kata Pak Said langsung menimpali, “kalau masalahnya kesehatan, saya punya paman, namanya Hasan. Suatu ketika beliau sakit dan berobat ke dokter. Dokter tersebut menyuruh beliau berhenti merokok. Beliau malah njawab begini: “Dulu saya juga disarankan begitu sama seorang dokter. Tp gak tahunya, dokter yg menyarankan itu malah mati duluan…”
Semua orang yg ada di ruangan itu tergelak, hehe…
sumber: http://www.facebook.com/hilmymuhammad
Komentar
Posting Komentar